Sabtu, 03 Mei 2014

Sehat lebih baek dari kaya !

Harga Spesial Reseller.....

Bonus 1 paket pada pembelian 7 paket (harga miring)

Harga Normal konsumen Rp. 350.000/ paket
harga satuan 40rb/ 5biji.

Whataaps/ sms ke 085799811831
______________________________________________________
     
      Sebagian orang mungkin merasakan penuh kesusahan tatkala ia kekurangan harta atau punya banyak hutang sehingga membawa pikiran dan tidur tak nyenyak. Padahal ia masih
diberi kesehatan, masih kuat beraktivitas. Juga
ia masih semangat untuk beribadah dan
melakukan ketaatan lainnya. Perlu diketahui
bahwa nikmat sehat itu sebenarnya lebih baik
dari nikmat kaya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻻَ ﺑَﺄْﺱَ ﺑِﺎﻟْﻐِﻨَﻰ ﻟِﻤَﻦِ ﺍﺗَّﻘَﻰ ﻭَﺍﻟﺼِّﺤَّﺔُ ﻟِﻤَﻦِ ﺍﺗَّﻘَﻰ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦَ
ﺍﻟْﻐِﻨَﻰ ﻭَﻃِﻴﺐُ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨِّﻌَﻢِ

"Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan
bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu
lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia
adalah bagian dari nikmat. ”
(HR. Ibnu Majah
no. 2141 dan Ahmad 4/69, shahih kata Syaikh
Al Albani)

 ##Orang Kaya Lagi Bertakwa

As Suyuthi rahimahullah menjelaskan bahwa
orang kaya namun tidak bertakwa maka akan
binasa karena ia akan mengumpulkan harta
yang bukan haknya dan akan menghalangi
yang bukan haknya serta meletakkan harta
tersebut bukan pada tempatnya. Jika orang
kaya itu bertakwa maka tidak ada
kekhawatiran seperti tadi, bahkan yang datang
adalah kebaikan.
Benarlah kata Imam As Suyuthi. Orang yang
kaya namun tidak bertakwa akan
memanfaatkan harta semaunya saja, tidak bisa
memilih manakah jalan kebaikan untuk
penyaluran harta tersebut. Akhirnya harta
tersebut dihamburkan foya-foya.
Hadits di atas juga menunjukkan bahwa tidak
mengapa seorang muslim itu kaya asalkan
bertakwa, tahu manakah yang halal dan haram,
ia mengambil yang halal dan meninggalkan
yang haram. Terdapat hadits dari Jabir bin
‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺃَﺟْﻤِﻠُﻮﺍ ﻓِﻰ ﺍﻟﻄَّﻠَﺐِ ﻓَﺈِﻥَّ ﻧَﻔْﺴًﺎ ﻟَﻦْ
ﺗَﻤُﻮﺕَ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺴْﺘَﻮْﻓِﻰَ ﺭِﺯْﻗَﻬَﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺑْﻄَﺄَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻓَﺎﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻭَﺃَﺟْﻤِﻠُﻮﺍ ﻓِﻰ ﺍﻟﻄَّﻠَﺐِ ﺧُﺬُﻭﺍ ﻣَﺎ ﺣَﻞَّ ﻭَﺩَﻋُﻮﺍ ﻣَﺎ ﺣَﺮُﻡَ

“ Wahai umat manusia, bertakwalah engkau
kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik
dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya
tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia
benar-benar telah mengenyam seluruh
rezekinya, walaupun terlambat datangnya.
Maka bertakwalah kepada Allah, dan
tempuhlah jalan yang baik dalam mencari
rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki
yang halal dan tinggalkan yang haram.”
 (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).

##Sehat Bagi Orang Bertakwa
Sehat bagi orang bertakwa lebih baik daripada
kaya harta. Karena kata para ulama bahwa
sehatnya jasad bisa menolong dalam
beribadah. Jadi sehat sungguh nikmat yang
luar biasa. Sedangkan orang yang sudah
kepayahan dan tua renta akan menghalanginya
dari ibadah, walaupun ia memiliki harta yang
melimpah. Jadi sehat itu lebih baik dari kaya
karena orang yang kaya sedangkan ia dalam
keadaan lemah (sudah termakan usia) tidak
jauh beda dengan mayit.

Sungguh mahal untuk membayar ginjal agar
bisa berfungsi baik. Banyak harta yang mesti
dikeluarkan agar paru-paru dapat bekerja
seperti sedia kala. Agar lambung bekerja
normal, itu pun butuh biaya yang tidak sedikit.
Namun terkadang agar organ-organ tubuh tadi
bisa bekerja dengan baik seperti sedia kala
tidak bisa diganti dengan uang. Di kala organ
tubuh yang ada itu sehat, mari kita manfaatkan
dalam ketaatan. Jangan sampai ketika datang
sakit atau organ tersebut tidak berfungsi lagi
sebagaimana mestinya, baru kita menyesal.
Rajin bersyukurlah pada Allah tatkala diberi
kesehatan walaupun mungkin harta pas-
pasan. Rajin-rajinlah bersyukur dengan gemar
lakukan ketaatan dan ibadah yang wajib, maka
niscaya Allah akan beri kenikmatan yang
lainnya. Syukurilah nikmat sehat sebelum
datang sakit . Ingatlah sabda Nabi kita
shallallahu ‘alaihi wa sallam ,

ﺍِﻏْﺘَﻨِﻢْ ﺧَﻤْﺴًﺎ ﻗَﺒْﻞَ ﺧَﻤْﺲٍ : ﺷَﺒَﺎﺑَﻚَ ﻗَﺒْﻞَ ﻫَﺮَﻣِﻚَ ، ﻭَﺻِﺤَّﺘَﻚَ
ﻗَﺒْﻞَ ﺳَﻘَﻤِﻚَ ، ﻭَﻏِﻨَﺎﺀَﻙَ ﻗَﺒْﻞَ ﻓَﻘْﺮِﻙَ ، ﻭَﻓِﺮَﺍﻏَﻚَ ﻗَﺒْﻞَ ﺷُﻐْﻠِﻚَ ،
ﻭَﺣَﻴَﺎﺗِﻚَ ﻗَﺒْﻞَ ﻣَﻮْﺗِﻚَ

“ Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima
perkara:
Waktu mudamu sebelum masa tuamu,
waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu,
Waktu kayamu sebelum waktu fakirmu,
Waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan Waktu hidupmu sebelum matimu .”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok, 4/341, dari Ibnu ‘Abbas.
Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-
Muslim)

##Cerianya Hati

Hati yang bahagia juga termasuk nikmat.
Meskipun hidup di bawah jembatan, penuh
kesusahan, hidup pas-pasan, namun hati
bahagia karena dekat dengan Allah, maka itu
adalah nikmat. Nikmat seperti ini tetap harus
disyukuri meski kesulitan terus mendera.
Ingatlah letak bahagia bukanlah pada harta,
namun hati yang selalu merasa cukup, yaitu
hati yang memiliki sifat qona’ah. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟْﻐِﻨَﻰ ﻋَﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺽِ ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟْﻐِﻨَﻰ ﻏِﻨَﻰ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ

"Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan
banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan
dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah
hatiu yang selalu merasa cukup .”
(HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)

##Doa Agar Tetap Diberi Kesehatan

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, dia berkata, “Di antara
doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah:

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻰ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺯَﻭَﺍﻝِ ﻧِﻌْﻤَﺘِﻚَ ﻭَﺗَﺤَﻮُّﻝِ ﻋَﺎﻓِﻴَﺘِﻚَ
ﻭَﻓُﺠَﺎﺀَﺓِ ﻧِﻘْﻤَﺘِﻚَ ﻭَﺟَﻤِﻴﻊِ ﺳَﺨَﻄِﻚَ

“ ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN
ZAWAALI NI’MATIK, WA TAHAWWULI
‘AAFIYATIK, WA FUJAA’ATI NIQMATIK, WA
JAMII’I SAKHOTHIK”

[Ya Allah, sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya
kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari
berubahnya kesehatan yang telah Engkau
anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang
secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-
Mu] . (HR. Muslim no. 2739).
Wallahu waliyyut taufiq. Semoga Allah
senantiasa memberi kita kemudahan untuk taat
padanya dan menjauhi maksiat, serta moga
kita terus diberi nikmat sehat.
Referensi : Hasiyah sanadi ‘ala Ibni Majah, Asy
Syamilah.
Saat istirahat di Kotagede-Jogja, 2 Sya’ban
1432 H (4/07/2011)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar